Logo Bloomberg Technoz

Penutupan sebagian pemerintahan AS yang masih berlangsung telah menciptakan kekosongan data ekonomi. Namun, koreksi di pasar saham sejauh ini cenderung singkat karena investor memanfaatkan momentum tersebut untuk menambah posisi berisiko di portofolio mereka. Penutupan ini juga membuat para pedagang komoditas kehilangan salah satu alat penting mereka: laporan mingguan dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) yang biasanya menunjukkan posisi hedge fund dan manajer aset di kontrak berjangka emas dan perak AS.

“Kami memperkirakan posisi tersebut sudah mencapai level yang cukup besar dan pada akhirnya memicu aksi jual,” tulis analis ANZ Group Holdings Ltd, Brian Martin dan Daniel Hynes, dalam sebuah catatan. “Meski harga terkoreksi, kami masih melihat faktor pendorong jangka panjang yang akan terus menopang harga.”

Di pasar lainnya, dolar AS menguat dan imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury) turun, dengan imbal hasil tenor 30 tahun mencapai titik terendah sejak awal April. Penutupan pemerintahan AS kini berada di ambang menjadi yang terpanjang kedua dalam sejarah. Bitcoin pun sempat rebound.

Harga minyak naik untuk hari kedua dalam perdagangan awal setelah Donald Trump menegaskan bahwa India akan menghentikan pembelian minyak dari Rusia. Trump mengatakan telah membicarakan langsung hal itu dengan Perdana Menteri Narendra Modi untuk minggu kedua berturut-turut. Kenaikan juga didorong oleh laporan industri yang menunjukkan penurunan stok minyak AS.

Sejumlah faktor menekan harga logam mulia, termasuk membaiknya pembicaraan dagang antara China dan AS, penguatan dolar, kondisi teknikal yang sudah jenuh beli, serta ketidakpastian posisi investor akibat penutupan pemerintahan AS dan berakhirnya periode pembelian musiman di India.

Kenaikan harga emas dalam beberapa bulan terakhir terbilang luar biasa, didorong oleh turunnya imbal hasil obligasi, pembelian masif oleh bank sentral, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut, menurut Fawad Razaqzada dari City Index dan Forex.com.

“Pasar jarang bergerak lurus ke satu arah,” ujarnya. “Namun, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa tren bullish jangka panjang telah berakhir. Koreksi adalah hal yang wajar, dan banyak investor yang ketinggalan saat reli besar terjadi. Mereka mungkin akan memanfaatkan penurunan harga untuk kembali masuk, sehingga tekanan jual tetap terbatas.”

Matt Maley dari Miller Tabak menambahkan, ia akan mengamati level terendah terbaru logam mulia untuk melihat apakah koreksi kali ini akan berlanjut lebih jauh.

“Pengalaman menunjukkan bahwa ketika sebuah aset mulai berfluktuasi liar setelah reli besar, itu sering kali menjadi tanda bahwa pasar bersiap untuk koreksi yang lebih signifikan,” kata Maley. “Namun, ini tidak selalu berarti akhir dari tren bullish. Gerakan ekstrem seperti ini bisa memunculkan ketakutan di kalangan investor dan trader.”

(bbn)

No more pages