Logo Bloomberg Technoz

Hanya 17% responden yang memberikan penilaian cukup, dan 3% di antaranya memberikan penilaian baik. Rapor ini juga sekaligus membuat ketidakpuasan masyarakat dalam berjalannya masa pemerintahan kedua Kepala Negara tersebut.

Pemerintahannya juga hanya mendapat skor 3 dari 10, yang juga sekaligus menggambarkan penurunan dibandingkan rapor kinerja selama 100 hari sebelumnya yang masih berada di angka 5 dari 10.

"Prabowo–Gibran hanya mendapatkan nilai rata-rata 3 dari 10, mencerminkan penilaian publik yang sangat rendah terhadap kinerja satu tahun pemerintahannya," tulis Celios.

Berdasarkan laporan terbaru per 31 September, pemerintah memang masih mencatatkan kinerja pengelolaan APBN yang belum memuaskan.

Pemerintah tercatat sudah mengumpulkan realisasi pendapatan negara sebesar Rp1.863,3 triliun. Tetapi, angka itu baru 65% dari target APBN tahun yang dipatok Rp2.865,5 triliun. Nominalnya juga turun 7,2% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Berdasarkan rinciannya, realisasi penerimaan perpajakan tercatat Rp1.516,6 triliun atau menyusut 2,9%, dan baru 63,5% dari target APBN.

Angka penerimaan perpajakan berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp1.295,3 triliun, yang masih 62,4% dari target serta mengalami penurunan 4,4% yoy. Di sisi lain, penerimaan bea cukai tercatat Rp221,3 triliun atau 71,3% dari target. Nominalnya melonjak 7,1% dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat Rp344,9 triliun atau merosot 19,8%, dan berada di angka 72,3% dari target.

Di sisi lain, pemerintah melaporkan realisasi belanja negara masih cukup lesu, yakni Rp2.234,8 triliun atau menyusut 0,8% dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu. Porsinya baru 63,4% dibanding target 2025.

Rinciannya, realisasi belanja pemerintah pusat tercatat Rp1.589,9 triliun atau merosot 1,6%, dan porsinya baru 59,7% dari target.

(lav)

No more pages