“Oh soal itu. Pertama-tama Presiden itu punya perhatian dengan kemampuan tulis anak-anak yang dinilainya kurang bagus, sehingga perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Salah satu kendalanya kemungkinan dari keterbatasan buku tulis yang dimilikinya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Kemendikdasmen mendukung penuh saran Presiden agar kemampuan menulis siswa diperkuat melalui pembenahan sistem pembelajaran dan penyediaan fasilitas belajar yang memadai. “Kami mendukung saran dari Bapak Presiden mengenai hal ini,” ujarnya.
Upaya ini diharapkan menjadi bagian dari perbaikan kualitas literasi dasar di sekolah, terutama bagi siswa di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang masih menghadapi keterbatasan sumber belajar.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian terhadap kondisi siswa yang kesulitan membeli perlengkapan sekolah.
Prabowo pun meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menganggarkan hal tersebut. Sedangkan di sisi lain, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) untuk meninjau kemungkinan pembagian buku tulis bagi siswa agar tidak memberatkan orang tua.
Dalam arahannya, Prabowo menyampaikan bahwa investasi paling penting bagi bangsa adalah sumber daya manusia, khususnya anak-anak Indonesia.
Ia menuturkan, saat berkunjung ke sejumlah daerah, dirinya menemukan banyak siswa menulis dengan huruf kecil karena berusaha menghemat kertas.
“Saya tergerak karena anak-anak ini tidak mau memberatkan orang tuanya. Mereka hemat kertas, tulisannya sangat kecil,” ujar Prabowo di Sidang Kabinet, Istana Negara Jakarta, Senin (20/10).
(dec/spt)
































