Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp43,39 triliun pada sembilan bulan pertama 2025, tumbuh 5,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kenaikan laba bersih BBCA didukung oleh pendapatan bunga dan syariah sebesar Rp73,29 triliun, naik 5,17% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp69,6 triliun. 

Sementara itu, beban bunga meningkat 7,38% YoY menjadi Rp10,03 triliun, sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (net interest income/NII) tumbuh menjadi Rp63,94 triliun.

Presiden Direktur BCA Hendra Lembong mengatakan total penyaluran kredit BCA naik 7,6% YoY menjadi Rp944 triliun per September 2025. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,0% YoY, yang ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA) sebagai sumber pendanaan utama.

Kredit korporasi menjadi kontributor terbesar dengan pertumbuhan 10,4% YoY mencapai Rp436,9 triliun. Kredit komersial naik 5,7% YoY menjadi Rp142,9 triliun, sementara kredit usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 7,7% YoY menjadi Rp129,3 triliun.