“Pada segmen konsumer, penyaluran kredit meningkat 3,3% YoY menjadi Rp223,6 triliun, didorong kenaikan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 6,4% YoY menjadi Rp138,8 triliun,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (20/10/2025).
Sementara itu, outstanding pinjaman konsumer lainnya, yang sebagian besar berasal dari kartu kredit, naik 6,9% YoY menjadi Rp23,5 triliun.
Hendra juga menjelaskan kualitas kredit BCA tetap terjaga dengan rasio loan at risk (LAR) turun menjadi 5,5% dari 6,1% pada periode yang sama tahun lalu, sementara rasio non-performing loan (NPL) berada di level 2,1%. Perseroan juga mencatat rasio pencadangan yang kuat, dengan coverage ratio NPL sebesar 166,6% dan LAR sebesar 69,5%.
BBCA juga mencatat kredit ke sektor-sektor berkelanjutan meningkat 12,7% YoY menjadi Rp241 triliun atau sekitar 25,5% dari total portofolio pembiayaan.
Dari sisi pendanaan, CASA masih menjadi penopang utama dengan kontribusi 83,8% terhadap total DPK. CASA tumbuh 9,1% YoY menjadi Rp999 triliun, sejalan dengan peningkatan frekuensi transaksi nasabah yang naik 78% dalam tiga tahun terakhir.
(dhf)































