Logo Bloomberg Technoz

Dari data IASC terungkap, ada 299.237 laporan scam sejak November 2024 hingga 16 Oktober 2025. "Dari jumlah ini, korban yang melapor kurang dari satu jam sejak menyadari jadi korban scam tak sampai 1%," imbuhnya.

Oleh sebab itu, tindakan prevensi menjadi lebih krusial dibanding represif. Prevensi salah satunya dilakukan melalui inklusi keuangan, sehingga masyarakat bisa lebih dulu waspada dengan tanda-tanda penipuan.

Di sisi lain, tindakan represif tetap diperlukan. Hudiyanto mengakui jika tindakan represif saat ini baru sebatas pemblokiran rekening pelaku scam.

"Tapi setidaknya, kami blokir semua supaya ekosistem penipuan semakin kering," tegas Hudiyanto.

Sebagai informasi, IASC merupakan pusat aduan dan penanganan penipuan keuangan (scam) yang didirikan oleh OJK dan Satgas Pasti. IASC bertujuan untuk mempermudah pelaporan masyarakat, mempercepat proses penanganan laporan, memblokir rekening pelaku penipuan, dan melindungi uang korban. 

(red)

No more pages