Logo Bloomberg Technoz

Dicoret dari Daftar PSN, Rights Issue PANI Kurang Menarik

Recha Tiara Dermawan
16 October 2025 18:45

Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dinilai berpotensi kurang diminati investor.

Aksi korporasi yang dilakukan di tengah sentimen negatif pasca proyek PIK 2 dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), serta harga pelaksanaan yang premium, menjadi faktor utama penekan minat pasar.

Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menilai kondisi tersebut dapat memengaruhi daya tarik saham PANI.


“Kayaknya agak sedikit tricky juga ya. Karena PSN ini kan benar-benar dari program pemerintah saat ini, haknya dari presiden. Jadi mungkin proyek-proyek seperti PANI itu ditinggalkan, konsekuensinya ekspektasi aktivitas sahamnya jadi kurang menarik. Jadi bisa saja right issue-nya kurang laku,” ujar Rully, Kamis (16/10/2025).

Sebelumnya, PANI, emiten hasil kongsi Agung Sedayu Group dan Salim Group berencana melakukan rights issue dengan harga pelaksanaan Rp15.000/saham.