Perang yang berkepanjangan telah merenggangkan hubungan antara Mesir dan Israel. Ada kemungkinan pula bahwa sejumlah pemimpin negara Arab enggan berada di satu forum dengan Netanyahu, mengingat ketidakpopulerannya di mata publik mereka.
Netanyahu juga diduga mempertimbangkan reaksi dalam negeri, terutama dari anggota koalisi sayap kanan yang menentang langkah berdamai dengan para pemimpin Arab yang secara terbuka mengkritik Israel atas perang di Gaza. Banyak dari mereka menilai konflik tersebut sebagai bentuk genosida terhadap rakyat Palestina.
Para pemimpin dari berbagai negara Timur Tengah dan Barat — termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ketua Partai Uni Demokrat Kristen Jerman (CDU) Friedrich Merz — dijadwalkan bertemu di Mesir pada Senin malam untuk merayakan pemulangan para sandera dan berakhirnya perang.
Pada Senin pagi, Hamas telah membebaskan seluruh sandera yang masih hidup, sementara Israel mulai membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina — sebagian di antaranya merupakan mantan anggota Hamas yang menjalani hukuman seumur hidup — sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tersebut.
(bbn)
































