Teladan Prima Agro Sebut La Nina Justru Untungkan Sawit
Redaksi
11 October 2025 10:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut terdapat sebagian kecil model iklim global yang memprediksi akan datangnya La Niña lemah di akhir tahun 2025. Kondisi La Niña tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.
BMKG juga menyebut Awal musim hujan di Indonesia tidak terjadi dalam waktu bersamaan. Sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan telah memasuki musim hujan sebelum September 2025. Selanjutnya, musim hujan akan meluas secara bertahap ke wilayah selatan dan timur, dengan sebagian besar daerah diprediksi mulai mengalami musim hujan pada September, Oktober, dan November 2025.
Terkait dengan hal ini, perusahan sawit PT Teladan Prima Agro Tbk. mengatakan bahwa pihaknya telah siap menghadapi ancaman musiman ini. Terlebih fenomena ini merupakan fenomena yang memang kerap terjadi.
“Fenomena iklim seperti El Niño dan La Niña merupakan faktor eksternal yang tidak dapat dihindari, namun yang paling penting adalah kemampuan perusahaan mengantisipasi sejak dini dan beradaptasi terhadap dampaknya melalui pengelolaan berbasis data dan teknologi presisi” kata Direktur Perkebunan dan Agronomi TPA, Noor Falich kepada Bloomberg Technoz beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Dampak La Nina sesungguhnya tak sebesar El Nino bahkan cenderung menguntungkan bagi perkebunan sawit mereka yang berada di Pulau Kalimantan.

































