Logo Bloomberg Technoz

Alasan Menkeu Pangkas TKD & Alihkan ke K/L: Ada Penyelewengan

Sultan Ibnu Affan
02 October 2025 16:00

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat pemaparan APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Senin (22/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat pemaparan APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Senin (22/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan alasan soal keputusan pemerintah pusat yang memangkas belanja transfer ke daerah (TKD) dan mengalihkannya ke anggaran program kementerian/lembaga (K/L) dalam anggaran pendapatan dan belanja (APBN) 2026 mendatang.

Dia mengatakan, keputusan tersebut dilakukan lantaran anggaran tersebut kerap disalahgunakan oleh sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda), yang pada akhirnya tidak tersalurkan dengan untuk menopang ekonomi wilayah.

"Alasan pemotongan anggaran itu utamanya karena banyak penyelewengan. Artinya tidak semua uangnya dipakai dengan betul. Jadi itu yang membuat pusat, bukan saya, pemimpin itu agak gerah," ujar Purbaya di Jawa Timur, Kamis (2/10/2025).


Dia mengatakan, pemangkasan itu dilakukan untuk mengoptimalkan belanja negara yang kini difokuskan kepada pemerintah pusat ke daerah, dengan nilai mencapai Rp1.367 triliun, mengalami kenaikan sekitar Rp400 triliun dibanding tahun ini yang masih sekitar Rp900 triliun.

Meski masih mengalami penurunan cukup tajam, alokasi anggaran TKD 2026 tersebut belakangan juga kembali ditambahkan Rp43 triliun, dari semula Rp649,9 triliun kin berubah menjadi Rp692 triliun.