Meskipun sukses dengan ChatGPT, yang kini digunakan oleh lebih dari 700 juta orang setiap minggu, OpenAI belum berhasil menjadikan Sora sebagai nama yang dikenal luas.
Diketahui, OpenAI menghadapi persaingan ketat dari perusahaan seperti Google milik Alphabet Inc., Runway AI, dan Midjourney, yang masing-masing menawarkan tool AI penghasil video pendek secara cepat dan, dalam beberapa kasus, lebih murah daripada membuatnya sedari awal.
Dengan aplikasi barunya, OpenAI juga mengambil langkah terbesar hingga saat ini dalam mengembangkan produk media sosial. Langkah ini menempatkan OpenAI dalam persaingan yang lebih ketat dengan layanan dari TikTok dan Meta Platforms Inc., yang baru-baru ini memperkenalkan fitur video AI bernama Vibes.
Dalam prosesnya, OpenAI memungkinakn terbukanya peluang sumber pendapatan baru dari iklan dan juga meningkatkan visibilitas teknologi mereka.
“Banyak dari kami, bahkan di internal, agak skeptis terhadap ide feed yang dihasilkan AI,” kata Thomas Dimson, software engineer di OpenAI, selama briefing dengan media.
Fitur cameo, yang memungkinkan pengguna menyisipkan diri mereka ke dalam video, membuat staf berpikir feed tersebut bisa “baik untuk dunia,” katanya. “Seiring waktu, saya perhatikan bahwa banyak platform sosial lain sebenarnya telah menjauh dari ide koneksi dan pertemanan.”
Sora yang diperbarui juga dirancang untuk memperbaiki kelemahan lama pada generator video AI. OpenAI mengatakan aplikasi baru ini dimaksudkan untuk lebih baik dalam menghasilkan video yang visualnya mengikuti hukum fisika, yang selama ini menjadi tantangan bagi layanan lain, termasuk versi asli Sora. Software ini juga dimaksudkan untuk lebih andal mengikuti perintah pengguna, terutama dalam urutan adegan yang berbeda dalam sebuah video.
“Kami benar-benar yakin kami memiliki sesuatu yang terasa seperti momen ChatGPT untuk generasi video,” kata Bill Peebles, yang memimpin tim Sora di OpenAI.
Peebles mengatakan bahwa perangkat terbaru OpenAI mampu menciptakan klip visual yang lebih kompleks, seperti seseorang melakukan salto belakang di atas papan selancar di perairan, lengkap dengan dinamika fluida dan daya apung yang tepat. Softwarejuga dirancang untuk menghasilkan adegan-adegan individu dan menggabungkannya secara otomatis, tanpa perlu pengguna mengeditnya secara manual.
Sora baru dapat menggunakan AI untuk menghasilkan audio yang dapat disinkronkan dengan video, termasuk efek suara, suara latar, dan dialog dalam berbagai bahasa. Fitur-fitur tersebut dapat membuat Sora lebih menarik di Hollywood, industri yang telah didekati OpenAI selama berbulan-bulan dengan hasil yang campur aduk.
Perusahaan menampilkan klip berita tentang Dimson yang minum saus tomat dari dispenser McDonald’s. Video AI lainnya terlihat seperti iklan parfum yang mempromosikan Sora 2, termasuk tagline: “Parfum baru dari Sora — segar, bersih, tanpa kompromi, untuk siapa pun yang Anda pilih untuk menjadi.”
Namun, dengan OpenAI meningkatkan kemampuan Sora, hal ini kemungkinan akan memicu kembali kekhawatiran tentang mengganggu banyak pekerjaan orang di industri perfilman, serta membuat orang semakin sulit membedakan apa yang autentik di internet.
OpenAI mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan orang membuat video yang menampilkan tokoh publik, meskipun individu tersebut dapat memilih untuk tampil sebagai cameo dalam video tersebut. OpenAI juga tidak akan mengizinkan orang membuat video berdasarkan gambar seseorang.
Video yang dibuat dengan aplikasi Sora dilengkapi dengan watermark untuk memastikan penonton tahu bahwa mereka menonton klip yang dihasilkan oleh AI, kata perusahaan tersebut. Hal yang sama berlaku untuk video yang diekspor dari aplikasi. OpenAI juga menonaktifkan perekaman layar untuk aplikasi tersebut guna membantu mengontrol cara video dibagikan.
Aplikasi Sora akan tersedia untuk sistem operasi iOS milik Apple Inc. terlebih dahulu, dengan rencana untuk memperluas ke Android milik Google di masa depan. Perusahaan juga akan menawarkan perangkat lunak Sora yang diperbarui, Sora 2, melalui situs web sora.com.
(bbn)
