Liam Knox dan Francesca Maglione–Bloomberg News

Bloomberg, Pengetatan aturan visa H-1B dari Presiden Donald Trump, dengan mewajibkan membayar US$100.000 (setara Rp1,6 miliar) menjadi pukulan di sektor pendidikan dan penelitian, hingga merambat pada perusahaan-perusahaan teknologi dan keuangan.

Upaya Gedung Putih melakukan perombakan signifikan atas visa imigrasi juga mendorong korporasi Amerika Serikat (AS) untuk patuh, sekaligus mengacukan deretan nama-nama perusahaan seperti  di samping Microsoft Corp., Amazon.com Inc., dan Citigroup Inc. 

Intensifikasi kebijakan visa kemudian turut memberikan pukulan finansial tambahan bagi universitas-universitas yang sudah terpuruk akibat kampanye pemerintahan terhadap perguruan tinggi terkemuka.

Untuk diketahui, perguruan tinggi di seluruh AS, mulai dari Ivy League hingga universitas negara bagian dan puluhan sekolah kedokteran, mengajukan ribuan visa setiap tahun untuk mempekerjakan peneliti dan staf akademik.