Baru-baru ini, berbagai insentif fiskal diberikan pemerintah lewat Program Paket Kebijakan Stimulus Ekonomi pada 2025. Kebijakan tersebut terdiri dari delapan program akselerasi ekonomi 2025, empat program berlanjut pada 2026, dan lima program andalan pemerintah untuk menyerap tenaga kerja.
Paket stimulus tersebut meliputi perluasan pemberian insentif Pajak Penghasilan Pasal 21 Ditanggung Pemerintah atau PPh DTP, yang semula hanya untuk sektor padat karya, seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur, kini ditambah untuk sektor hotel, restoran, dan kafe.
Selain itu, pemerintah juga akan memperpanjang insentif bantuan pangan selama 3 bulan ke depan. Ada juga program untuk meningkatkan keterimaan atau magang bagi mahasiswa yang baru lulus atau fresh graduate.
Stimulus ekonomi selanjutnya adalah pemberian jaminan kecelakaan kerja, jaminan kehilangan pekerjaan, dan jaminan kematian yang turut akan diberikan kepada para pekerja lepas atau freelance, termasuk pekerja gig atau gig workers seperti ojek online (Ojol).
Tak hanya itu, Bank Indonesia juga terus melakukan pemangkasan terhadap suku bunga hingga 5 kali dalam tahun ini saja. Artinya Indonesia masuk ke era suku bunga murah yakni sebesar 4,75%.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor mengalami penurunan sepanjang Agustus 2025.
Penjualan motor Agustus tercatat mencapai 578.041 unit, alias turun 1,53% dibandingkan penjualan Juli 2025 sebanyak 587.048 unit.
Secara tahunan, penjualan motor sepanjang tahun berada di angka 4.269.718 unit, ata turun 1.7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebanyak 4.343.781 unit.
(ell)































