Logo Bloomberg Technoz

Dengan ekspansi agresif DailyMeal jadi nilai tambah tersendiri bagi emiten HOKI, di mana sejak tahun 2022, perusahaan berinovasi dengan memproduksi produk dengan merek DailyMeal. Produk beras sehat DailyMeal Rice kini telah dilengkapi dengan varian lainnya seperti Nasi Singkong, Nasi Jagung dan Beras Merah.

Jauh sebelumnya, mengutip Bloomberg, riset Astronacci International menilai emiten HOKI berpotensi memanfaatkan program Presiden (MBG). “taking advantage on presidential programmes.”

Sejalan dengan pandangan analis BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbaru, putaran stimulus pemerintah 8+4+5 jadi pendorong emiten beras, pemerintah telah meluncurkan stimulus yang telah lama ditunggu untuk paruh kedua 2025, yang merupakan stimulus ketiga pada tahun ini, dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga.

“Kami meyakini sector konsumen menjadi salah satu penerima manfaat, dengan bantuan pangan (misalnya; distribusi beras) dan program padat karya yang diperkirakan secara langsung menopang pendapatan disposabel, sementara program magang dapat membantu menurunkan tingkat pengangguran serta meningkatkan pendapatan rumah tangga secara bertahap,” papar BRI Danareksa dalam risetnya.

“Kami menilai stimulus pemerintah yang baru diperkenalkan dapat menjadi katalis untuk mendukung sector ini ke depan.”

Peluang penguatan juga terlihat jelas bagi PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) yang merupakan emiten produsen beras dengan merek unggulan Dua Tani, Taeyangssal, dan beras premium.

Saham NASI Year to Date (Bloomberg)

Dorongan daya beli masyarakat yang meningkat, seiring peluncuran paket stimulus ekonomi serta percepatan hingga perluasan program MBG yang dijalankan pemerintah, jadi keuntungan tersendiri bagi emiten NASI.

Terlebih program MBG pada tahun 2026 bakal kembali menjadi program prioritas. Penempatan dana MBG pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 bertambah.

Pada RAPBN 2026, program MBG akan mengalokasikan Rp335 triliun, dengan menjangkau 82,9 juta penerima dari siswa, ibu hamil dan balita. Serta untuk pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SSPG).

Memang, BRI Danareksa tetap mengingatkan sejumlah risiko terhadap prospek sektor ini, seperti pelaksanaan stimulus pemerintah yang mungkin berlangsung lebih lama dari estimasi, sehingga memperpanjang lemahnya tren konsumsi, kenaikan harga komoditas pangan yang dapat mengurangi margin.

(fad/aji)

No more pages