Logo Bloomberg Technoz

BBM di SPBU Swasta Diramal Makin Mahal Akibat Impor via Pertamina

Azura Yumna Ramadani Purnama
20 September 2025 19:30

Petugas menjual kopi dan makan ringan di depan SPBU Shell Arteri Pondok Indah, Jakarta, Kamis (18/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas menjual kopi dan makan ringan di depan SPBU Shell Arteri Pondok Indah, Jakarta, Kamis (18/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar industri migas memprediksi harga jual bahan bakar minyak (BBM) operator SPBU swasta akan makin mahal gegara kebijakan impor bensin yang harus melalui PT Pertamina (Persero), dan salah satunya diduga berasal dari Amerika Serikat (AS).

Dengan begitu, selisih atau gap harga jual BBM di SPBU swasta diprediksi makin melebar dengan harga jual di SPBU milik Pertamina.

Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal berpendapat impor BBM dari AS diprediksi lebih mahal dibandingkan dengan pembelian BBM dari Singapura maupun negara-negara di Timur Tengah.


Terlebih, terdapat banyak negara yang melakukan pembelian komoditas migas dari AS dalam rangka negosiasi tarif resiprokal. Walhasil, harga migas terutama BBM dari AS diprediksi Moshe akan lebih tinggi dari biasanya.

Suasana sepi SPBU saat stok BBM kosong di SPBU VIVO Warung Buncit, Jakarta, Rabu (27/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Di sisi lain, Pertamina diprediksinya bakal mengambil keuntungan dari BBM yang diimpor dan dijual ke pihak swasta tersebut. Walhasil, operator SPBU swasta diprediksi harus menyesuaikan harga jual untuk menutupi lonjakan biaya tersebut.