Logo Bloomberg Technoz

Menkeu Purbaya Sebut Para Bos Himbara Bingung Terima Rp200 T

Sultan Ibnu Affan
15 September 2025 20:30

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa di kantor Bloomberg Technoz, Jakarta, Rabu (16/4/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa di kantor Bloomberg Technoz, Jakarta, Rabu (16/4/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan sebuah cerita dibalik kebijakannya yang resmi mengalihkan kas negara senilai total Rp200 triliun yang disimpan di Bank Sentral kepada sejumlah Himpunan Bank Miliki Negara atau Himbara. Menurut dia, para bos bank pelat merah tersebut sempat bingung bagaimana menggelola dana tersebut yang diharapkan menambah daya pencairan kredit.

"Uang Rp200 triliun itu hari Jumat [12/9/2025] sudah masuk ke Perbankan. Sekarang saya duga para Dirut Bank pusing mau nyalurin ke mana," ujar dia dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Purbaya juga mengungkap sejumlah respon yang diterimanya dari para bos Himbara tersebut. Dia mengklaim, sejumlah petinggi bank BUMN awalnya hanya mau menampung kas negara sekitar Rp7 triliun. Namun, mantan Bos LPS tersebut menolak dan tetap menjalankan rencana kebijakannya.


"Waktu saya mau salurkan Rp200 triliun, Bank bilang hanya sanggup serap Rp7 triliun, saya bilang 'enak saja', kasih ke sana semua biar mereka mikir. Jadi bukan saya lagi yang mikir, biar mereka yang mikir," tutur dia.

Sekadar catatan, uang Rp200 triliun digelontorkan kepada 5 Himbara, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) masing-masing memperoleh likuiditas sebesar Rp55 triliun. Lalu, kepada Bank Tabungan Negara (BTN) Rp25 triliun, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp10 triliun.