Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar surat utang negara hari ini semringah menunjukkan animo beli investor meningkat, terbantu oleh perbaikan sentimen domestik sekaligus berkat faktor pasar global yang makin meyakini peluang pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) usai data pasar kerja pekan lalu yang lebih buruk ketimbang perkiraan pasar.

Reli harga obligasi pemerintah juga terjadi bahkan ketika posisi cadangan devisa dilaporkan turun hingga US$ 2 miliar ke level terendah sejak Agustus, yakni sebesar US$ 150,2 miliar.

Mengacu data realtime OTC Bloomberg, Senin (8/9/2025), mayoritas tenor SUN mencatat penurunan tingkat imbal hasil alias yield. Penurunan imbal hasil surat utang menunjukkan terjadi peningkatan permintaan beli sehingga harga obligasi pemerintah terangkat.

SUN tenor pendek ditinggalkan terindikasi dari yield yang naik 3,8 basis poin (bps) untuk tenor 2Y. Begitu juga tenor 1Y yang terkikis yield-nya 0,9 bps. Sedangkan tenor lebih panjang mencatatkan penurunan imbal hasil di antaranya tenor 10Y terpangkas yield-nya 4,4 bps kini di 6,353%.

Lalu tenor 5Y juga turun 2,6 bps kini di 5,715%. Adapun penurunan yield juga dicatat oleh tenor 3Y hingga 5,5 bps menyentuh 5,476%.