Logo Bloomberg Technoz

Layanan kesehatan di Kongo mengalami tekanan berat tahun ini karena perang dan pemangkasan dana oleh pemerintah AS menghambat upaya penanggulangan mpox, kolera, dan campak.

WHO mengatakan tim tanggap cepat nasional, yang didukung oleh para ahlinya sendiri, telah dikirim ke Kasai, bersama dengan 2 ton alat pelindung diri, pasokan medis, dan peralatan laboratorium yang mobile.

"Kami bertindak dengan tekad untuk segera menghentikan penyebaran virus dan melindungi masyarakat," kata Mohamed Janabi, Direktur Regional WHO untuk Afrika, Kamis (4/9/2025) waktu setempat.

"Mengandalkan keahlian negara dalam mengendalikan wabah penyakit virus, kami bekerja sama erat dengan otoritas kesehatan untuk mempercepat langkah-langkah respons utama guna mengakhiri wabah sesegera mungkin."

Ebola menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh orang atau hewan yang terinfeksi dan menular begitu pasien menunjukkan gejala, sehingga peralatan pelindung dan pengendalian infeksi sangat penting bagi tenaga kesehatan.

Daerah terpencil ini membutuhkan setidaknya sehari perjalanan darat untuk ditempuh dari ibu kota Provinsi Tshikapa dan akses penerbangan terbatas.

Menurut WHO, kasus kemungkinan akan meningkat karena penularan masih berlangsung. Kongo memiliki persediaan obat-obatan dan sekitar 2.000 dosis vaksin Ebola Ervebo, yang akan digunakan untuk memvaksinasi kontak dan tenaga kesehatan garda terdepan.

Wabah terakhir di negara ini pada 2022 berhasil dikendalikan dalam waktu tiga bulan. Provinsi Kasai sebelumnya melaporkan kasus Ebola pada 2007 dan 2008. Kongo telah mencatat 15 wabah sejak penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada 1976.

"Wabah ini benar-benar mengingatkan kita akan kerentanan yang terus berlanjut pada masyarakat di seluruh Afrika," kata Patrick Otim, petugas tanggap darurat kesehatan WHO Afrika, kepada wartawan pada Kamis. 

Meski tingkat kematian kasus mencapai hampir 64%, "kami ingin menekankan bahwa tidak perlu panik," ujar Otim. Negara ini telah "membangun kapasitas dan keahlian yang luas dalam tanggap darurat kesehatan."

(bbn)

No more pages