Adapun, OASA lewat afiliasinya IEH bakal memegang 76% kepemilikan saham pada usaha patungan tersebut, sementara CNTY memegang 24% saham.
“Saat ini, proses finalisasi pembentukan perusahaan patungan berada pada tahap akhir,” kata Gafur.
Dari sisi pendanaan, OASA belakangan mengumumkan inisiatif penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement.
OASA berencana untuk menerbitkan saham baru dengan jumlah sebanyak-banyaknya 634.722.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Manajemen mengatakan dana hasil private placement itu bakal digunakan untuk pengembangan usaha perseroan dalam bentuk modal kerja, pembelian saham dan/atau asset, atau pernyertaan saham pada satu atau lebih perusahaan di industri sejenis.
OASA turut menggarisbawahi komitmen untuk melanjutkan proyek pengembangan PLTSa bersama dengan CNTY di Tangerang Selatan.
Adapun, manajemen OASA bakal meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (8/9/2025) terkait dengan rencana private placement tersebut.
Di sisi lain, manajemen memperkirakan pelaksanaan private placement itu bakal menyebabkan peningkatan pada aset sebesar Rp63,47 miliar (setara penambahan modal private placement sebanyak-banyaknya 634.722.000 lembar saham), sehingga aset perseroan meningkat dari sebelumnya sebesar Rp725,86 miliar menjadi Rp789,33 miliar.
Rencana private placement itu juga akan mengerek posisi ekuitas perseroan menjadi Rp650,25 miliar, dari sebelumnya di level Rp586,78 miliar.
(naw)
































