Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Melemah, Kekhawatiran Sektor Teknologi Menguat

News
18 December 2025 06:35

Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan melemah pada awal perdagangan, seiring pasar global kembali masuk ke pola risk-off yang sudah familiar. Kekhawatiran terhadap sektor teknologi membebani saham dan Bitcoin, sekaligus mendorong permintaan pada obligasi AS bertenor pendek serta logam mulia.

Kontrak berjangka indeks saham Jepang, Australia, dan Hong Kong turun pada Kamis (18/12) pagi di Asia. Indeks berbasis teknologi Nasdaq 100 anjlok 1,9% pada Rabu, dengan saham Nvidia Corp merosot 3,8% ke level terendah sejak September. Sementara itu, S&P 500 jatuh 1,2% ke posisi terendah dalam tiga pekan, sekaligus menembus rata-rata pergerakan 50 hari—sebuah indikator teknikal penting.


Tekanan jual yang kuat di sektor teknologi mencerminkan meningkatnya keraguan investor terhadap kemampuan perusahaan-perusahaan di garis depan ledakan kecerdasan buatan (AI) untuk terus membenarkan valuasi tinggi dan belanja agresif. Berlawanan dengan sentimen tersebut pada akhir perdagangan Rabu di AS, Micron Technology Inc, produsen cip memori terbesar di AS, merilis proyeksi yang optimistis dan menopang pergerakan sahamnya di perdagangan setelah jam bursa.

“AI tetap menjadi tema investasi utama pasar, tetapi tanda-tanda kelelahan mulai terlihat,” kata Jack Ablin dari Cresset Capital Management. “Valuasi sektor sudah tinggi, belanja infrastruktur belum pernah sebesar ini, dan antusiasme pasar mencerminkan siklus spekulatif di masa lalu.”

Grafik S&P 500. (Sumber: Bloomberg)