Laba bersih semester pertama naik 54% menjadi 23,3 miliar yuan (US$3,3 miliar) berkat peningkatan produksi dan harga, dan sahamnya melonjak ke rekor di Hong Kong pada Rabu (27/8/2025).
Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump telah memulai upaya untuk mengamankan kendali Amerika atas sumber daya di seluruh dunia, dengan tujuan mengatasi dominasi China.
Misalnya, kesepakatan damai yang ditengahi Trump antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo dipandang sebagai cara untuk memudahkan akses AS ke kekayaan mineral di kawasan tersebut.
Mineral penting mencakup berbagai macam material yang dianggap vital bagi keamanan nasional karena aplikasi industri atau pertahanannya yang penting.
Namun, langkah-langkah untuk merombak rantai pasokan berisiko menyebabkan volatilitas harga dan gangguan pasokan, seperti yang terjadi dengan penerapan tarif tembaga oleh Trump awal tahun ini.
“Perbedaan politik, kebijakan, dan hukum di berbagai negara dan wilayah, serta sentimen nasionalisme sumber daya, dapat menimbulkan tantangan tertentu bagi operasi konstruksi dan produksi,” ujar Zijin.
Komentar tentang geopolitik ini memberikan catatan kehati-hatian dalam laporan pendapatan Zijin yang sebelumnya optimistis, yang kini bernilai lebih dari US$80 miliar — hanya di belakang Rio Tinto Group dan BHP Group dalam jajaran perusahaan tambang logam global. Sahamnya naik lebih dari 75% tahun ini.
Untuk tembaga, Zijin mencatat “ketahanan permintaan yang sangat kuat” di China, dengan konsumsi yang tampak meningkat lebih dari 10% pada semester pertama. Permintaan di China telah didorong oleh gelombang investasi negara tersebut dalam energi terbarukan dan elektrifikasi.
Penerapan tarif AS untuk tembaga, dikombinasikan dengan persediaan global yang rendah, “dapat memicu volatilitas pasar dalam jangka pendek karena arus perdagangan sedang dibentuk ulang,” katanya. Tembaga naik sekitar 12% di London Metal Exchange tahun ini.
Komentar lain dari Zijin:
- Emas: Daya tarik emas batangan akan semakin meningkat karena ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve, ketegangan geopolitik, pelemahan dolar AS, dan pembelian oleh bank sentral.
- Seng: Harga tertekan dalam jangka pendek karena pasar berada dalam keseimbangan yang ketat. Produksi di China meningkat, tetapi ada tekanan untuk pemangkasan produksi di luar negeri.
- Litium: Gangguan terhadap ekspektasi sisi pasokan dapat meningkat, memicu volatilitas harga yang tinggi. Pembersihan kelebihan pasokan akan membutuhkan waktu.
(bbn)

































