Saifullah mengaku tak khawatir ada beberapa guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri. Pasalnya, Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memiliki cukup cadangan tenaga pengajar pengganti.
"Tidak ada yang mengganggu. Karena punya cadangan puluhan ribu guru yang telah lulus PPG. Pendidikan Profesi Guru. Jadi sudah selesai," jelasnya.
Sementara itu, terdapat sekitar 100 orang siswa Sekolah Rakyat yang juga mengundurkan diri. Alasannya karena ketidaksesuain kurikulum, psikologis dan alasan lainnya.
"Tapi jumlahnya hanya sekitar 1,45% lah. 1,4% untuk yang siswa ya, kalau yang guru 9,7%. Tapi itu dulu, sekarang sudah terpenuhi semua," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan ada tiga kunci untuk memahami Sekolah Rakyat. Kunci pertama, adalah memuliakan wong cilik atau masyarakat kecil dengan memberikan penghormatan, memberikan fasilitas sekolah unggulan, untuk menumbuhkan percaya diri bahwa setiap orang setara dan berdaya.
Kedua, memahami Sekolah Rakyat yakni menjangkau yang belum terjangkau. Ia menegaskan, Sekolah rakyat hadir untuk menyentuh lapisan masyarakat paling bawah. Adapun kunci ketiga untuk memahami Sekolah Rakyat, yaitu memungkinkan yang tidak mungkin.
"Saya minta ini benar-benar dipahami dengan baik," pungkasnya.
(ell)
































