"Jika dikerjakan bersama tumbuh industri manufaktur, tumbuh sektor entrepreneur [usaha], tumbuh distribusi pendapatan. Dari laba, juga perputaran keuangan maka ini skema bisnis baru yang memberikan dampak pada ekonomi Indonesia," jelasnya.
Presiden Prabowo Subianto menyinggung mengenai program 3 juta rumah dalam pidato Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya, Jumat (15/8).
Ia mengatakan bahwa nantinya pemerintah akan menggelontorkan anggaran untuk program tersebut. “Total jumlah rumah yang akan mendapat dukungan APBN 2026 adalah 770 ribu rumah” kata Prabowo.
Prabowo menyebut jika program ini akan diberikan melalui berbagai skema antara lain fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan(FLPP), dukungan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) di desa dan kota dan pesisir serta dukungan PPN Dtp untuk rumah komersial.
Sementara itu, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) mengusulkan anggaran sebesar Rp 49,8 triliun untuk tahun 2026. Artinya, kementerian tersebut meminta tambahan sebesar Rp48 triliun dari pagu indikatif sebesar Rp1,82 triliun.
(ell)





























