Logo Bloomberg Technoz

“Defisitnya terus membesar karena pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekspor,” ujarnya. 

Aqil menuturkan hal tersebut telah menyebabkan kontribusi industri TPT ke perekonomian nasional hanya 0,99% pada tahun lalu.

Di sisi lain, Aqil mengakui industri TPT mengalami pertumbuhan sebesar 4,35% secara tahunan pada kuartal II- 2025. Akan tetapi, dia menekankan pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh investasi baru.

Aqil juga menyampaikan investasi eksisting saat ini cenderung mangkrak dengan tumbuhnya volume impor TPT yang legal dan ilegal. Hilangnya perhitungan tersebut membuat kondisi industri TPT nasional tampak tidak ada persoalan. 

"BPS tidak menghitung importasi ilegal yang seharusnya menjadi pengurangan dalam perhitungan PDB. Selain itu, investasi yang berhenti tidak dihitung sebagai pengurang," imbuhnya. 

Sebelumnya, Kemendag resmi menolak dan tidak memproses lebih lanjut usulan pengenaan BMAD atas impor benang filamen sintetis tertentu asal China.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan penolakan tersebut dilakukan guna menjaga daya saing industri TPT dalam negeri secara menyeluruh, serta masukan dari para pemangku kepentingan terkait.

"Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi  industri TPT nasional, khususnya pasokan benang filamen  sintetis tertentu ke pasar domestik yang masih terbatas," ujarnya melalui keterangan resmi, Juni.

Budi mengatakan bahwa saat ini kapasitas produksi benang filamen nasional juga masih sangat terbatas, yang sebagian besar produksi digunakan untuk keperluan sendiri.

Selain itu, pertimbangan lainnya adalah sektor hulu industri TPT saat ini telah dikenakan trade remedies yang meliputi Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 46 Tahun 2023.

Kemudian, ada juga BMAD untuk produk polyester staple fiber dari India, Tiongkok, dan Taiwan berdasarkan PMK No. 176 Tahun 2022. Jika BMAD atas benang filamen sintetis tertentu tetap diberlakukan, maka akan meningkatkan biaya  produksi dan menurunkan daya saing sektor hilir.

“Sektor industri TPT baik hulu maupun hilir sedang  menghadapi tekanan akibat dinamika geoekonomi-politik   global, pengenaan tarif resiprokal dari Amerika Serikat, dan penutupan beberapa industri," tutur dia. 

(ell)

No more pages