Menurut surat tersebut, per 14 Agustus dana ini masih memiliki investasi di 38 perusahaan publik Israel dengan nilai 19 miliar kroner, setelah sebelumnya melepas 23 perusahaan sejak 30 Juni.
NBIM — yang menguasai sekitar 1,5% saham dunia — selama ini berusaha bersikap netral secara politik. Namun mandat yang diembannya memuat pedoman yang ditetapkan parlemen, mencerminkan pandangan publik terhadap isu-isu global mulai dari ranjau darat hingga perubahan iklim. NBIM dibantu dewan etika eksternal yang secara berkala menilai portofolio investasinya, lalu memberi rekomendasi untuk mengecualikan atau mengawasi perusahaan tertentu.
Pada Februari 2022, pemerintah Norwegia memang memutuskan agar dana ini melepas seluruh investasinya di Rusia setelah invasi besar-besaran ke Ukraina. Namun, Stoltenberg bersama Perdana Menteri Jonas Gahr Store sebelumnya menolak opsi untuk menjual habis semua portofolio Israel terkait perang Gaza. Mereka menegaskan, divestasi dilakukan hanya jika ada pelanggaran hukum internasional, bukan berdasarkan lokasi perusahaan.
Dalam surat terpisah, dewan etika menyebut akan memperketat pengawasan atas kepemilikan dana di Israel, termasuk melakukan penilaian kuartalan terhadap perusahaan yang masuk portofolio. Dewan juga menyatakan akan meninjau perusahaan di luar Israel yang memiliki keterkaitan dengan perang di Gaza maupun konflik di Tepi Barat.
(bbn)
