Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi produsen pada Juli berada di 3,3%. Di atas ekspektasi dengan perkiraan 2,5% yoy dan menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir.
Sedangkan inflasi inti (core) di tingkat produsen pada Juli adalah 0,9% mtm. Juga lebih tinggi ketimbang ekspektasi di 0,2% mtm.
Adapun inflasi inti di tingkat produsen secara tahunan mencapai 3,7% yoy. Jauh lebih tinggi ketimbang ekspektasi di 2,9% yoy.
Tekanan inflasi membuat investor sedikit menurunkan keyakinan soal penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Federal Reserve. Meski kemungkinannya masih tinggi, tetapi terlihat ada penurunan.
Mengutip CME FedWatch, probabilitas pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4-4,25% adalah 92,1%. Turun ketimbang kemarin yang sebesar 94,3%.
Bahkan kini muncul angka kemungkinan suku bunga acuan bertahan di 4,25-4,5% yaitu 7,9%. Kemarin, peluangnya masih 0%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas jadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Apakah bisa naik atau malah menukik?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas berada di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47.
RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas belum jauh dari 50 sehingga bisa dikatakan cenderung netral.
Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 36. Menghuni area jual (short) yang kuat.
Meski demikian, ada potensi harga emas bisa naik hari ini. Syaratnya adalah menembus pivot point US$ 3.356/troy ons.
Dari pivot point tersebut, harga emas mampu mengetes US$ 3.359/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 20. Target resisten lanjutan ada di US$ 3.369/troy ons.
Lalu target support terdekat adalah US$ 3.327/troy ons. Penembusan di titik ini berisiko menyeret harga emas ke US$ 3.312/troy ons.
(aji)
