Logo Bloomberg Technoz

Proyeksi terbaru itu lebih baik ketimbang ramalan IMF yang dikeluarkan pada April lalu. Akan tetapi, sebagian besar hal itu mencerminkan distorsi seperti upaya front-loading di berbagai negara untuk mengantisipasi tarif.

Dalam paparannya di konferensi pers tadi malam Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan, "Meski guncangan perdagangan mungkin tidak separah yang dikhawatirkan sebelumnya, guncangan ini masih cukup besar dan bukti-bukti menunjukkan bahwa guncangan ini merugikan ekonomi global," katanya, dilansir dari siaran IMF. Lingkungan perdagangan saat ini masih belum stabil.

Melansir laporan outlook, IMF mengatakan, pertumbuhan ekonomi global diprediksi melambat dengan ketahanan yang tampak akibat distorsi perdagangan mulai memudar.

Kendati diasumsikan tingkat tarif tidak berubah dan tidak ada langkah proteksionisme baru yang diterapkan, ketidakpastian kebijakan perdagangan yang tinggi bisa mulai membebani aktivitas dagang.

Kenaikan proyeksi pertumbuhan tahun ini lebih karena perbaikan kondisi keuangan akibat dominasi dolar AS yang lebih lemah. Selain itu, tarif rata-rata yang dikenakan AS juga lebih rendah ketimbang pengumuman April lalu, ditambah upaya dari para pelaku bisnis mengenakan bea impor lebih awal di kuartal pertama.

Akan tetapi, ketidakpastian masih akan berlanjut tak terkecuali di berbagai negara yang telah mencapai kesepakatan dagang seperti Uni Eropa ataupun Jepang.

"Pertumbuhan jangka menengah relatif lebih lemah dalam beberapa tahun terakhir dan diperkirakan akan terus melemah. Kekhawatirannya adalah tarif akan menambah kelesuan pada perdahangan jangka menengah dan mungkin belum tentu akan kembali dalam waktu dekat," kata Gourinchas pada Matthew Miller dan Katrie Griefield di Bloomberg TV.

-- koreksi pada angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

(rui)

No more pages