Logo Bloomberg Technoz

Produsen Mobil Sebut Subsidi EV Baiknya Digeser ke Infrastruktur

Lisa Listiani
29 July 2025 18:20

BYD Atto 1 ditampilkan saat pameran GIIAS 2025 di ICE BSD, Rabu (23/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
BYD Atto 1 ditampilkan saat pameran GIIAS 2025 di ICE BSD, Rabu (23/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menilai subsidi harga kendaraan listrik seharusnya diarahkan ke pembangunan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya. Menurutnya, kebijakan ini akan memberi dampak jangka panjang ketimbang sekadar menurunkan harga jual.

“Kalau harga itu kan sekarang udah Rp12 triliun yang disodorin, net loh. Nah, misalnya subsidi harga itu bisa dikonversi performa infrastruktur. Berapa banyak charging station yang bisa dibangun? Itu kan kita bisa timbang-timbang which one yang better,” kata Bob, Selasa (19/7/2025).

Terlebih lagi menurutnya saat ini infrastruktur energi yang dimiliki oleh Indonesia masihlah terbatas. Pengisian  dengan sekitar 1.500 kecamatan belum memiliki SPBU.


Kondisi ini dinilai membuat percepatan elektrifikasi butuh prioritas pembangunan ekosistem, bukan hanya mendorong konsumsi lewat potongan harga.

“Kalau infrastruktur kan lebih sustain. Misalnya yang dibangun adalah charging station gitu loh. Kalau sekarang kan subsidi dikasih ke harga, mau sampai kapan? Begitu subsidi-nya selesai, drop kan.” tambah Bob.