Logo Bloomberg Technoz

Malaysian Palm Oil Board (MPOB) memperkirakan produksi CPO Negeri Harimau Malaya tahun ini diperkirakan mencapai 19,5 juta metrik ton. Naik dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 19,3 juta metrik ton.

Pada saat yang sama, ada ekspektasi penurunan permintaan. Sejumlah perusahaan kargo memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-25 Juli turun 9,2-15,2% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya,

“Pasar menyadari bahwa ada potensi peningkatan produksi pada kuartal III. Dengan tren permintaan yang ada saat ini, tanpa peningkatan maka stok bisa naik ke atas 2,1 juta metrik ton pada Juli,” tegas Paramalingam Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Kemudian, perkembangan harga minyak nabati lainnya juga menekan harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) melemah 0,49%. Sedangkan di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS), harga minus 0,29%.

Lalu harga minyak rapeseed malah ambruk 2,21%. Adapun harga minyak biji bunga matahari berkurang 0,41%.

Saat harga minyak nabati pesaing makin murah, maka keuntungan untuk beralih ke CPO akan berkurang. Sebab, berbagai komoditas tersebut bisa saling menggantikan.

Ilustrasi petani sawit melakukan panen (Joshua Paul/Bloomberg)

Analisis Teknikal

Bagaimana ‘ramalan’ harga CPO untuk hari ini? Apakah bisa turun lagi atau mampu bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih nyaman di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 65. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 72. Menghuni area beli (long) yang cukup kuat.

Oleh karena itu, sejatinya harga CPO berpeluang naik hari ini. Meski laju kenaikannya relatif terbatas.

Target resisten terdekat ada di MYR 4.243/ton. Jika tertembus, maka target selanjutnya adalah MYR 4,307/ton.

Adapun risiko koreksi masih lumayan tinggi. Target support terdekat adalah MYR 4.183/ton. Penembusan di titik ini bisa melongsorkan harga CPO ke kisaran MYR 4.150-3.997/ton.

(aji)

No more pages