Korut Siap Dialog dengan AS Jika Mau Akui Status Negara Nuklir
News
29 July 2025 08:40

Soo-Hyang Choi - Bloomberg News
Bloomberg, Korea Utara (Korut) menyatakan bahwa hubungan antara pemimpin mereka, Kim Jong Un, dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump “tidak buruk”. Namun, setiap upaya untuk memulai kembali dialog antara kedua negara harus diawali dengan pengakuan atas status Korut sebagai negara berkekuatan nuklir.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kim Yo Jong — adik perempuan Kim Jong Un — melalui kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), pada Selasa (28/7). Ia mengatakan bahwa AS seharusnya mulai mengakui kemampuan Korut yang telah “berubah secara radikal” dan menegaskan bahwa Pyongyang terbuka terhadap “segala opsi” untuk membela kepentingan nasionalnya.
“Saya tidak ingin menyangkal fakta bahwa hubungan pribadi antara kepala negara kami dan Presiden AS saat ini tidak buruk,” ujarnya. Namun Kim menambahkan, “perlu diingat bahwa tahun 2025 bukanlah 2018 atau 2019.”
Trump dan Kim Jong Un pernah bertemu langsung sebanyak tiga kali selama masa jabatan pertama Trump. Namun, pertemuan itu gagal meyakinkan Kim untuk menghentikan pengembangan program senjata nuklirnya. Sejak saat itu, Korut menolak ide untuk kembali duduk bersama AS, dan kini justru muncul sebagai sekutu penting Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan mendukung invasinya ke Ukraina.