Logo Bloomberg Technoz

Manufaktur Tak Bertaji, Belanja Barang Pemerintah Jadi Solusi

Rezha Hadyan
06 June 2023 10:50

Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Belanja produk lokal untuk pengadaan barang pemerintah dan lembaga dinilai sebagai solusi cepat untuk memperbaiki kinerja manufaktur yang kian melempem. Terlebih, permintaan ekspor dan konsumsi domestik tak kunjung menunjukkan tanda-tanda penguatan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan optimasi serapan produk lokal melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) akan membalikkan kinerja manufaktur, yang terjerembab ke level terendah sejak November 2022 pada Mei 2023.

Menurut data S&P Global,  aktivitas manufaktur yang dicerminkan dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) di Indonesia mencapai level 50,3 pada Mei, turun dari bulan sebelumnya yang 52,7. PMI di atas 50 masih menunjukkan adanya ekspansi industri.

PMI manufaktur Indonesia per Mei 2023. (Sumber: S&P Global)

“Kami akan terus pacu permintaan domestik melalui program P3DN. Belanja kementerian/lembaga dan pemerintah daerah akan terus dipantau terutama yang memiliki anggaran belanja besar selama ini,” kata Agus dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (6/6/2023).

Adapun, realisasi belanja produk dalam negeri oleh kementerian/lembaga (K/L), pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta BUMN pada 2022 mencapai Rp762 triliun. Sementara itu, target tahun ini dipatok senilai Rp1.100 triliun.