Logo Bloomberg Technoz

Level tersebut lebih kuat dibanding posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp16.293/US$. Hal itu mengisyaratkan, rupiah spot hari ini kemungkinan besar menguat, makin menjauhi kisaran Rp16.300/US$.

Kesepakatan dagang

Pasar mendapatkan lebih banyak kepastian seputar negosiasi dagang AS dengan negara mitra dagang utama, seperti Jepang dan Uni Eropa, jelang tenggat pemberlakuan tarif resiprokal pada 1 Agustus nanti.

Dua negara itu dilaporkan akan dikenakan tarif bea masuk AS sebesar 15%. Kabar itu memberikan kepastian yang dibutuhkan pasar sehingga selera risiko para investor kembali naik, ditandai dengan serbuan dana global terhadap saham, termasuk valuta emerging market.

Pagi ini, mayoritas mata uang Asia bergerak menguat dipimpin oleh won dan ringgit.

Sedangkan saham Asia, melanjutkan reli dipimpin oleh Nikkei yang naik hingga 1,2% pagi ini. Indeks saham Korea Kospi juga naik lebih dari 1%.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang, mencatat kenaikan 0,23%, seperti ditunjukkan oleh data Bloomberg.

Pada Rabu malam di AS, Presiden Donald Trump mengisyaratkan tidak akan menurunkan tarif di bawah 15% saat memberlakukan tarif "resiprokal" menjelang batas waktu 1 Agustus. "Kami akan menerapkan tarif langsung dan sederhana antara 15% dan 50%," beber Trump.

Kemajuan dalam kesepakatan dagang memberikan validasi bagi investor yang berspekulasi bahwa Washington akan mengadopsi pendekatan pragmatis terhadap kebijakan perdagangan sebelum tarif berdampak signifikanpada laba perusahaan.

"Momentum sedang meningkat dengan kesepakatan dagang sepekan sebelum batas waktu 1 Agustus," ujar Mark Hackett dari Nationwide, dilansir dari Bloomberg News. "Pepatah 'jangan menjual kaset yang kusam' tampaknya relevan, mengingat saham bergerak naik stabil dengan volatilitas rendah."

(rui)

No more pages