Logo Bloomberg Technoz

Informasi ini tertuang dalam dokumen bertarikh 10 Juli dari NEA, yang mulai beredar di media sosial China pada Selasa pagi dan kemudian dikonfirmasi keasliannya oleh sejumlah sumber Bloomberg News yang mengetahui langsung hal tersebut.

Para sumber meminta identitasnya dirahasiakan karena membahas isu sensitif.

Kabar mengenai inspeksi tersebut memicu reli besar pada saham-saham tambang batu bara pada perdagangan Selasa. Pihak NEA belum memberikan komentar ketika dihubungi melalui telepon.

Fokus Beijing untuk mengendalikan kelebihan kapasitas — mulai dari sektor baja hingga panel surya dan otomotif — kembali mengemuka dalam beberapa pekan terakhir, seiring upaya pemerintah menahan tekanan deflasi yang membebani ekonomi.

Awal bulan ini, asosiasi industri batu bara di China sempat memperingatkan soal persaingan berlebih dan dampak negatif dari melimpahnya pasokan domestik, yang telah menekan harga ke level terendah dalam 4 tahun terakhir.

China memproduksi hampir 5 miliar ton batu bara pada tahun lalu, dan diperkirakan akan mencatatkan rekor produksi untuk tahun ketujuh berturut-turut pada 2025.

Wilayah yang menjadi target inspeksi—termasuk provinsi Anhui, Henan, Guizhou, dan Ningxia—menyumbang lebih dari 90% total produksi batu bara nasional.

Inspeksi dijadwalkan berlangsung hingga 15 Agustus, dan perusahaan yang ketahuan memproduksi lebih dari 110% kapasitas izin selama paruh pertama tahun ini akan dikenai sanksi, termasuk penghentian sementara operasional, sesuai pemberitahuan NEA.

(bbn)

No more pages