Jenny Leonard dan Mackenzie Hawkins - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Donald Trump mengurangi nada konfrontatifnya terhadap China demi bertemu dengan Xi Jinping dan mengamankan kesepakatan dagang dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Demikian menurut beberapa narasumber yang mengetahui diskusi internal pemerintahan.

Memasuki enam bulan masa jabatan keduanya, Trump melunakkan retorika kampanye kerasnya yang fokus pada defisit besar perdagangan AS dengan China dan hilangnya lapangan kerja sebagai dampaknya. Sikap lebih ramah ini kontras dengan ancamannya terhadap mitra dagang lain untuk menghancurkan ekonomi mereka dengan tarif sangat tinggi.

Trump kini fokus pada kesepakatan pembelian dengan Beijing—serupa dengan yang ia buat pada masa jabatan pertamanya—dan merayakan kemenangan cepat, alih-alih mengatasi akar masalah ketidakseimbangan perdagangan. China mencatat rekor surplus perdagangan pada paruh pertama 2025 di tengah lonjakan ekspor.

Pada Selasa (15/7/2025), Presiden AS itu mengatakan akan melawan China "dengan cara yang sangat bersahabat."