Logo Bloomberg Technoz

Nasib Rupiah Setelah RI Kena Tarif 19% & Ekspektasi BI Rate Turun

Tim Riset Bloomberg Technoz
16 July 2025 08:05

Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan bergerak terbatas dengan peluang penguatan yang tipis, dalam perdagangan di pasar spot hari ini di tengah kabar tercapainya kesepakatan perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS), juga menjelang pengumuman hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia siang nanti untuk penentuan kebijakan suku bunga acuan BI rate.

Gelar lelang Surat Utang Negara Selasa kemarin yang masih membukukan animo besar pasar dengan incoming bids melampaui Rp100 triliun, menunjukkan ekspektasi terhadap penurunan BI rate masih kuat di tengah konsensus yang memprediksi 'tahan' untuk BI rate.

Di pasar offshore, rupiah forward (NDF) menguat tipis 0,02% di kisaran Rp16.289/US$ pada penutupan bursa New York Selasa. Pagi ini, Rabu (16/7/2025) di Singapura, rupiah NDF bergerak melanjutkan penguatan sedikit di kisaran Rp16.281/US$.

Sementara indeks dolar AS yang tadi malam ditutup menguat 0,55% di level 98,61, pagi ini terpantau stabil di kisaran tersebut dengan penurunan sedikit 0,01%.

Data inflasi CPI Amerika yang dirilis tadi malam, sebenarnya melegakan pasar dengan angka inflasi CPI inti lebih rendah ketimbang perkiraan pasar di 0,2%. Sedangkan dalam hitungan tahunan, angkanya sesuai prediksi pasar di 2,9%. Data itu sempat membuat lonjakan harga US Treasury.