Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Dibuka Hati-hati usai Rilis Data Inflasi AS

News
16 July 2025 06:30

Ilustrasi bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Rob Verdonck - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan dibuka hati-hati menyusul data inflasi Amerika Serikat (AS) yang bervariasi, mendorong para pelaku pasar memangkas ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Dolar AS menguat, imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury) turun, sementara yen melemah ke level terendah sejak April.

Kontrak berjangka saham Jepang dan Australia menunjukkan penurunan, seiring penutupan S&P 500 yang melemah 0,4%. Sebaliknya, kontrak saham Hong Kong menguat setelah saham teknologi AS melonjak, dipicu kabar bahwa Nvidia Corp dan Advanced Micro Devices Inc akan melanjutkan sebagian penjualan cip ke China. Indeks saham perusahaan China yang terdaftar di AS bahkan naik ke level tertinggi sejak April.

Obligasi jangka pendek AS memimpin pelemahan di pasar surat utang, namun obligasi bertenor panjang juga mengalami penurunan—dengan imbal hasil obligasi 30 tahun menembus 5%. Dolar AS tercatat menguat 0,4%.

Inflasi inti AS—yang tidak termasuk komponen pangan dan energi—naik lebih rendah dari ekspektasi untuk bulan kelima berturut-turut pada Juni. Namun, data rinci menunjukkan bahwa perusahaan mulai secara signifikan mengalihkan beban tarif ke konsumen.