Logo Bloomberg Technoz

Analis Ungkap Biang Kerok Gagal Bayar Fintech P2P Lending

Merinda Faradianti
12 July 2025 11:30

Ilustrasi Akseleran di Pusaran Industri Fintech P2P yg Gagal Bayar (Diolah berbagai sumber)
Ilustrasi Akseleran di Pusaran Industri Fintech P2P yg Gagal Bayar (Diolah berbagai sumber)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Senior Analis Kredit Rating Indonesia (KRI) Gromy Purba mengatakan industri fintech lending di Indonesia tengah memasuki periode pengawasan ketat karena terdapat beberapa kasus gagal bayar yang mencuat ke publik. 

Gromy menjelaskan kelemahan struktural dalam sektor tersebut menimbulkan kekhawatiran atas ketahanan jangka panjang dari model pembiayaan berbasis platform.

Sebab, pertumbuhan platform peer-to-peer (P2P) lending didorong oleh inovasi digital, kemudahan akses, dan perluasan basis peminjam. Namun, laju ekspansi ini tak seiring dengan perkembangan kerangka manajemen risiko yang memadai.


"Banyak platform fintech beroperasi dengan buffer modal yang minim dan standar penyaluran kredit yang lebih longgar. Penekanan pada kecepatan dan otomatisasi mengorbankan aspek pengawasan kualitas kredit," papar Gromy dalam keterangannya, dikutip Sabtu (12/7/2025).

Ia menambahkan karakteristik ini membuat sektor fintech rentan terhadap guncangan makroekonomi atau tekanan kualitas peminjam. Terlebih, jika pertumbuhan volume pinjaman ini tidak dibarengi dengan penilaian kredit, pemantauan, dan mekanisme penagihan yang memadai.