Selain itu, isu kebijakan perdagangan luar negeri Amerika Serikat (AS) masih menjadi perhatian investor. Kemarin, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif bea masuk baru bagi impor asal Brasil.
Tidak main-main, tarif bea masuk bagi produk made in Brazil mencapai 50%. Ini adalah tarif yang tertinggi yang diumumkan sejauh ini.
Tidak hanya menurut negara, Trump juga mendongkrak tarif bea masuk berdasarkan komoditas. Per 1 Agustus mendatang, AS akan memberlakukan tarif bea masuk impor tembaga sebesar 50%.
"TARIF 50% ini akan membalikkan perilaku sembrono dan kebodohan Pemerintahan Biden. Amerika akan, sekali lagi, membangun Industri Tembaga yang DOMINAN," cuit Trump dalam unggahan di Truth Social.
Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Saat situasi sedang bergejolak, biasanya emas menjadi buruan pelaku pasar.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini? Apakah akan terjadi kenaikan 3 hari beruntun?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih tersangkut di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 49.
RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas tidak jauh dari 50 sehingga bisa dikatakan masih netral.
Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah berada di 66. Menghuni area beli (long) yang cukup kuat.
Hari ini, ruang kenaikan harga emas sejatinya masih terbuka. Target resisten terdekat adalah US$ 3.329/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 3.336/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Investor rasanya perlu mencermati pivot point di US$ 3.322/troy ons. Penembusan di titik ini berisiko menggerus harga emas menuju US$ 3.320/troy ons. Target support lanjutan ada di US$ 3.313/troy ons.
(aji)

























