Bloomberg Technoz, Jakarta - Komputer kuantum kerap disebut sebagai teknologi revolusioner masa depan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan komputer kuantum?

Dalam episode terbaru Bloomberg Technoz Podcast – TechnoZone, Prof J.W. Saputro, pakar teknologi informasi dan akademisi Indonesia, mengajak publik untuk memahami dasar-dasar konsep kuantum sebelum menilai potensinya.

"Kata kuantum sebenarnya berkaitan dengan kata 'kuantitas' yang biasa kita gunakan. Istilah ini berasal dari mekanika kuantum, di mana 'kuantum' merujuk pada jumlah terkecil atau satuan dasar dari suatu entitas fisik tertentu. Sebagai contoh, cahaya. Dalam mekanika kuantum, cahaya dianggap terdiri dari partikel-partikel diskret yang disebut foton. Satu foton dianggap sebagai satu kuantum cahaya—yakni unit paling dasar dari energi cahaya," ungkap Prof Saputro.

"Dengan kata lain, kuantum adalah satuan terkecil yang membentuk suatu fenomena fisik. Cahaya, misalnya, dapat dipahami sebagai aliran kontinu dari banyak foton," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan mekanika kuantum sangat berbeda dengan mekanika klasik ala Isaac Newton. Dia menerangkan bahwa mekanika kuantum berkembang sejak awal abad ke-20 lewat pemikiran ilmuwan seperti Schrödinger dan Einstein, dan mendapatkan pengakuan luas ketika Richard Feynman memperoleh Nobel Fisika pada tahun 1965.