Bloomberg Technoz, Jakarta - Apple kembali menghadapi tantangan besar di Indonesia. Peluncuran iPhone 16 yang seharusnya menjadi gebrakan besar di pasar global justru tersandung aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Akibatnya, Apple tidak bisa menjual iPhone 16 secara resmi di Indonesia.

Isu ini menjadi perdebatan besar di kalangan pecinta teknologi, khususnya pengguna Apple. Pasar Indonesia yang didominasi oleh Android (sekitar 85–90%) tetap memiliki komunitas pengguna iPhone yang sangat vokal dan berpengaruh. Seperti yang disebutkan dalam TechnoZone Podcast.

Dengan tidak adanya iPhone 16 secara resmi, banyak pengguna yang kecewa dan mencari alternatif, termasuk membeli dari luar negeri atau menggunakan pasar gelap (black market). Hal ini juga diperparah dengan fakta bahwa iPhone sering dianggap sebagai status symbol di Indonesia.

Dari sudut pandang regulasi, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan TKDN untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menarik investasi global. Namun, Apple tampaknya masih belum bersedia memenuhi persyaratan tersebut. Hal ini kontras dengan negara-negara lain seperti Vietnam yang sukses menarik investasi Apple dalam skala besar.

"Di Vietnam misalkan, untuk investasi dia sangat mudah sekali. Ketika ada eksodus besar-besaran PMA dari China, mereka memilih Vietnam sebagai tempat berlabuh," Nailul Huda, Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios).