Logo Bloomberg Technoz

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan, punya informasi adanya potensi manipulasi atau cawe-cawe dari sejumlah pihak pada Kongres PDIP mendatang. Dia menuduh, sejumlah pihak tersebut berupaya mengambil alih tampuk kepemimpinan partai berlambang kepala banteng tersebut.

Hal ini terjadi, kata dia, usai berbagai upaya lain untuk merebut PDIP telah gagal. Hal ini merujuk pada upaya pemecah belahan selama  kontestasi politik di Pemilu dan Pilkada 2024. Serta, sebuah gugatan terhadap kepengurusan PDIP 2024-2025 di Pengadilan Tata Usaha Negara, tahun lalu.

"Setelah kemaren gagal, katanya di kongres nanti mau diawut-awut. Coba [saja] kalau kamu mau awut-awut partai saya," ujar Megawati, akhir tahun lalu.

Perhelatan kongres PDIP 2025 sempat disebut sebagai momentum pertemuan kembali antara Megawati dan Presiden Prabowo Subianto. Namun, hal tersebut terjadi lebih dulu usai Prabowo bersama sejumlah petinggi Partai Gerindra menyambangi rumah Megawati usai perayaan Idulfitri 1446 Hijriah.

Mereka juga sempat menghadiri acara yang sama, yakni peringatan hari lahir pancasila. Dalam acara itu, Prabowo dan Megawati bahkan terlihat berbincang akrab dan berjalan bersamaan.

Kongres PDIP menjadi krusial karena awalnya Megawati berniat untuk berhenti atau melepas posisinya sebagai ketua umum. Akan tetapi, hingga saat ini, belum ada kader PDIP yang memiliki kekuatan setara Megawati untuk menjaga keutuhan partai tersebut.

Di sisi lain, PDIP rencananya juga akan mengumumkan sikap politiknya secara resmi terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Beberapa pengamat menilai, PDIP tetap tak akan bergabung pada Kabinet Merah Putih, namun menjadi koalisi Gerindra cs di DPR.

(azr/frg)

No more pages