Lebih jauh, capaian kinerja keuangan perusahaan mengalami pertumbuhan dari sisi pendapatan. Per akhir tahun lalu pendapatan Rp101,29 miliar, naik dari hanya Rp36 juta pada 2023. Bahkan membalikkan keadaan dari rugi Rp646,63 juta menjadi laba Rp39,72 miliar.
Pencapaian kinerja tidak lepas dari mulai beroperasinya sistem perdagangan dan kustodian aset digital yang menghasilkan fee transaksi.
Posisi ekuitas per Desember 2024 tercatat Rp1,29 triliun, naik dari posisi sebelumnya Rp184,35 miliar. Liabilitas justru turun dari Rp320,16 miliar menjadi Rp234,99 miliar. Aset koin dalam dua tahun terakhir juga meningkat dari Rp504,51 miliar menjadi Rp1,52 triliun.
Di masa mendatang Indokripto Koin Semesta, melalui CFX menjanjikan akan mempercepat adopsi aset digital melalui pengembangan produk inovatif namun tetap mengedepankan kepatuhan dan keamanan. Sedangkan melalui entitas anak, ICC, perusahaan menetapkan misi menyediakan layanan kustodian melalui SDM dan
teknologi andal, serta menjadi sumber pengetahuan, referensi dalam penetapan keamanan pada layanan kustodian untuk industri Aset Kripto.
Sebelum melaksanakan IPO, struktur pemegang saham COIN didominasi oleh PT Megah Perkasa Investindo yang menguasai 28,22% dari total modal disetor penuh. Di posisi kedua, terdapat PT Bahana Nusantara Indojaya dengan porsi kepemilikan sebesar 23,45%, disusul oleh Budi Mardiono yang memiliki 9,33% saham.
PT Teknologi Anak Nusantara memegang 6%, sementara beberapa entitas lainnya seperti PT Cakrawala Indotama Abadi, PT Duta Perkasa Teknologi, PT Fajar Informatika Perkasa, PT Graha Putra Mentari, dan PT Harmoni Sentosa Nusantara masing-masing memiliki 4% saham. Selain itu, PT Mantra Permata Sejahtera dan PT Surya Digital Gemilang sama-sama menggenggam 3,75% saham, diikuti oleh PT Energi Harmoni Perkasa sebesar 3%, PT Sentra Dana Kapital sebesar 1,5%, dan PT Arunika Harmoni Semesta dengan kepemilikan 1%.
COIN menggandeng PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam proses penawaran umum perdana saham ini, dimana rentang harga penawaran sebelumnya ditetapkan Rp100-Rp105/saham.
(red)
