Mei 2025: Ekspor-Impor Diramal Naik, Neraca Dagang Tetap Surplus
Dovana Hasiana
01 July 2025 09:37

Bloomberg Technoz, Jakarta - Neraca perdagangan diproyeksi mencatat surplus sebesar US$2,91 miliar pada Mei 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan surplus US$160 juta pada April 2025, sejalan dengan moderasi impor produk permesinan. Sementara itu, ekspor diperkirakan meningkat didukung oleh normalisasi hari kerja pascalibur Idulfitri.
Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Andry Asmoro memperkirakan ekspor tumbuh sebesar 0,7% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dan 8,38% secara bulanan atau month-on-month (mom). Peningkatan bulanan mencerminkan normalisasi hari kerja pascalibur Idulfitri. Sementara itu, pertumbuhan tahunan disebabkan oleh antisipasi tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mendorong peningkatan ekspor.
“Namun, pertumbuhan ekspor diperkirakan tetap terbatas karena berlanjutnya moderasi harga komoditas, khususnya untuk batu bara, minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil [CPO], dan nikel, serta aktivitas manufaktur yang lesu, dengan Purchasing Managers' Index [PMI] yang masih dalam wilayah kontraksi,” ujar Asmoro dalam siaran pers, dikutip Selasa (1/7/2025).
Selain itu, ekspor dari Indonesia ke pasar utamanya diproyeksikan tumbuh moderat pada Mei 2025. Ekspor Indonesia ke mitra dagang selain AS, yang mencakup 57% dari total ekspor, diproyeksikan meningkat sebesar 1,3% (yoy).
“Kami memperkirakan bahwa ekspor ke AS terus tumbuh positif pada 25 Mei, didorong oleh antisipasi tarif Trump,” ujarnya.