Bloomberg Technoz, Jakarta - Lelang Surat Utang Negara yang digelar oleh Kementerian Keuangan kemarin, Selasa (3/6/2026), berlangsung sepi peminat. Nilai penawaran yang masuk dari investor dalam lelang, anjlok hampir 30% akibat masih kuatnya sentimen negatif data kinerja dagang April yang menaikkan risiko pelebaran defisit transaksi berjalan ke depan.

Melansir publikasi dokumen lelang, nilai penawaran masuk investor dalam lelang alias incoming bids, tercatat sebesar Rp77,18 triliun. Angka itu turun hingga 28,76% dibanding minat dalam lelang SUN sebelumnya yang mencapai Rp108,33 triliun, tertinggi lima tahun.

Menurut analis, nilai minat investor yang melemah dalam lelang SUN tersebut masih dipengaruhi oleh sentimen negatif data neraca dagang Indonesia pada April.

"Penurunan nilai surplus dagang pada April yang tak terduga yang telah memicu pelemahan rupiah di pasar forward dan pergeseran minat investor dari SUN ke INDON [surat utang negara berdenominasi dolar AS], telah membuat incoming bids kali ini melemah," kata tim analis Mega Capital di antaranya Lionel Priyadi, Muhamad Haikal dan Nanda Rahmawati dalam catatannya.

Para investor mengkhawatirkan apabila tren surplus dagang yang telah berlangsung 60 bulan itu terhenti, maka akan memperlebar defisit transaksi berjalan tahun ini melampaui 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal itu akan membuat rupiah terpukul hingga terlempar lagi ke kisaran terburuknya seperti terjadi pada April lalu.