Logo Bloomberg Technoz

Dokumen FBI Cs Sebut Hacker Iran Bakal Luncurkan Serangan ke AS

Pramesti Regita Cindy
01 July 2025 08:22

Grup hacker saat melakukan peretasan. (Dok: Bloomberg)
Grup hacker saat melakukan peretasan. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas keamanan siber Amerika Serikat (AS)kembali mengeluarkan peringatan resmi terkait meningkatnya potensi serangan siber dari aktor-aktor yang berafiliasi dengan Iran. 

Dalam dokumen yang dirilis bertajuk 'Iranian Cyber Actors May Target Vulnerable US Networks and Entities of Interest', Biro Investigasi Federal (FBI), Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA), Pusat Kejahatan Siber Departemen Pertahanan (DC3), serta Badan Keamanan Nasional (NSA), menyebut, jaringan dan infrastruktur penting di AS berisiko menjadi target operasi siber jahat dalam waktu dekat.

"Meskipun telah diumumkan gencatan senjata dan negosiasi menuju solusi permanen sedang berlangsung, aktor siber dan kelompok hacktivist yang berafiliasi dengan Iran kemungkinan masih akan melakukan aktivitas siber yang bersifat jahat. Lembaga penyusun akan terus memantau situasi dan akan merilis informasi terkait ancaman dan pertahanan siber apabila tersedia," tulis isi dokumen yang dipublikasi Senin (30/6/2025).

Meski terdapat tanda-tanda deskalasi konflik di Timur Tengah, lembaga-lembaga tersebut menegaskan bahwa kelompok hacktivist dan aktor siber pro-Iran masih berpotensi melanjutkan aktivitasnya. Sektor yang paling diwaspadai adalah industri pertahanan, terutama perusahaan yang memiliki kaitan dengan mitra riset dan teknologi Israel.

Pola Ancaman dan Sasaran Utama

Laporan ini juga mengungkap aktor siber asal Iran seringkali memanfaatkan kelemahan umum di jaringan internet, seperti sistem yang belum diperbarui, penggunaan kata sandi default, hingga eksploitasi celah keamanan (Common Vulnerabilities and Exposures/CVE) yang telah diketahui. Sasaran mereka meliputi perangkat teknologi operasional (OT), sistem industri, hingga akun pengguna yang tidak dilindungi dengan baik.