Google Bertaruh pada Masa Depan Fusi Nuklir
News
30 June 2025 20:50

Dina Bass dan Will Wade - Bloomberg News
Bloomberg, Google milik Alphabet Inc. menyetujui untuk membeli 200 megawatt listrik dari pembangkit listrik komersial pertama Commonwealth Fusion System yang direncanakan, yang diperkirakan akan mulai menyalurkan listrik ke jaringan pada awal tahun 2030.
Google juga melakukan investasi kedua di Commonwealth, pesaing utama dalam upaya mengkomersialkan tenaga fusi, menurut sebuah pernyataan pada hari Senin. Google berpartisipasi dalam putaran pendanaan tahun 2021 yang dipimpin oleh Tiger Global Management yang menginvestasikan US$1,8 miliar ke dalam perusahaan. Kedua perusahaan menolak untuk mengungkapkan nilai investasi tersebut.
Teknologi fusi, yang berupaya menciptakan kembali sumber yang sama yang menggerakkan bintang, menawarkan energi bersih melimpah, tetapi tantangan tekniknya signifikan dan menakutkan. Sejauh ini, belum ada perusahaan yang mereplikasi terobosan tahun 2022 di laboratorium pemerintah AS yang menunjukkan bahwa konsep ini dapat dijalankan. Namun, daya tarik daya yang murah dan bebas karbon telah menarik minat perusahaan teknologi seperti Google, yang perlu menjalankan armada pusat data yang semakin besar untuk mendukung cloud dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Melatih dan menjalankan AI membutuhkan energi yang signifikan. Google dan para pesaingnya, termasuk Microsoft Corp. telah mencatat bahwa dampak AI mempersulit upaya mereka untuk mencapai beberapa tujuan iklim.