Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah melalui penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi berbasis Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Upaya ini menjadi bagian dari kontribusi BRI dalam mendukung Program 3 Juta Rumah, yang bertujuan menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
FLPP sendiri ditujukan untuk menjawab tantangan backlog perumahan nasional. Program ini menyasar kelompok masyarakat dengan penghasilan maksimal Rp14 juta per bulan, dan memberikan akses kepemilikan rumah pertama dengan bunga tetap maksimal 5% dan tenor hingga 20 tahun.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa penyaluran KPR subsidi FLPP merupakan strategi jangka panjang BRI dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif.
“Harapannya, hal ini dapat membantu mengatasi backlog perumahan dan memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah pertama,” imbuh Hendy.
Dalam tiga tahun terakhir, BRI telah menyalurkan lebih dari 57 ribu unit rumah subsidi dengan total plafon pembiayaan hampir Rp9,1 triliun. Secara rinci, pada 2022 BRI menyalurkan 19.637 unit senilai Rp2,98 triliun, pada 2023 sebanyak 22.076 unit senilai Rp3,45 triliun, dan pada 2024 tercatat 16.196 unit dengan nilai pembiayaan Rp2,67 triliun.
Komitmen ini berlanjut di tahun 2025, di mana BRI menargetkan penyaluran 17.701 unit rumah subsidi dengan plafon pembiayaan mencapai Rp2,92 triliun—meningkat dari capaian tahun sebelumnya.
Dalam rangka memperluas jangkauan program, BRI menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak, termasuk di sektor Aparatur Sipil Negara (ASN). Kerja sama dilakukan bersama instansi pemerintah seperti Kementerian PANRB, BKN, ANRI, dan LAN, guna mempermudah akses pegawai ASN terhadap pembiayaan rumah subsidi.
Tak hanya itu, BRI juga membuka akses bagi sektor informal. Salah satu contohnya adalah kemitraan dengan PT Bluebird Tbk, yang memungkinkan pengemudi taksi untuk mengakses rumah pertama melalui skema FLPP.
“BRI tidak hanya melihat FLPP sebagai instrumen pembiayaan, tetapi juga sebagai bagian dari kontribusi nyata kami dalam pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, kami berharap lebih banyak masyarakat—termasuk ASN dan pekerja informal—dapat memperoleh akses yang setara terhadap hunian yang layak,” ungkapnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, BRI terus memperkuat peran sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembiayaan yang berdampak langsung dan berkelanjutan.
(tim)