Logo Bloomberg Technoz

Ekspor tercatat tetap melemah. Pada saat yang sama perbaikan di pasar properti telah memudar, dan bisnis terpukul oleh penurunan pendapatan.

"Ini menambah indikator sejak April yang menunjukkan bahwa momentum pemulihan ekonomi terus melambat," kata Ho Woei Chen, ekonom di United Overseas Bank Ltd. (UOB) di Singapura. "Akan ada tekanan untuk meningkatkan dukungan kebijakan moneter. mengingat lemahnya inflasi domestik."

Pasar keuangan telah diguncang oleh pemulihan China yang memudar. Jika mengukur pada pasar ekuitas, saham-saham yang terdaftar di Bursa di Hong Kong telah turun sebanyak 2% pada Rabu (31/05/2023). Ini menjadi kinerja terburuk.

Nilai tukar Yuan terhadap mata uang dunia melemah 0,38% menjadi 7,1182 terhadap dolar pada pukul 10.00 waktu setempat, memperpanjang penurunannya di bulan Mei menjadi 2,7% terbesar dalam tiga bulan.

Kontrak tembaga pada Bursa London merosot dan siap menjadi raihan rugi terburuk dalam hampir satu tahun. Kontraksi tajam PMI baja China. Tercatat hanya berada pada level 35,2 - terendah sejak Juli 2022 - membuat komoditas ini di Singapura mengalami penurunan harga 3,3%. Hal ini membuat bahan pokok pembuatan baja berada lebih jauh di bawah US$100 per ton.

Manufaktur China (Sumber: Bloomberg)

Ekspansi yang lebih lambat di sektor jasa, dengan indeks turun menjadi 53,8 di Mei, dari 55,1 pada bulan sebelumnya. Ini merupakan petanda lain yang mengkhawatirkan karena sektor jasa menjadi pendorong utama pemulihan ekonomi China tahun ini. Sektor ini juga jadi penyedia lapangan kerja utama, terutama bagi kamu muda.

Sub-indeks baru untuk sektor jasa berada di bawah 50, "menyiratkan kesenjangan pada sisi permintaan," kata Xing Zhaopeng, ahli strategi senior China di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ). Pertumbuhan yang lebih lambat akan menekan pengangguran muda, yang sudah pada tingkat rekor tertinggi, katanya.

Menurut Chang Shu, kepala ekonom Asia Bloomberg Economics, data yang lemah menggarisbawahi kurangnya kepercayaan pada sektor swasta dan memperkuat alasan untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut, terutama di sisi moneter.

Para ekonom telah memangkas perkiraan pertumbuhan China tahun ini menjadi 5,5%, lebih tinggi dari target pemerintah yang cukup konservatif sekitar 5%. Sementara banyak yang berharap bank sentral masih dapat melonggarkan kebijakannya lewat pemotongan rasio persyaratan cadangan untuk bank atau menurunkan suku bunga, seperti disampaikan para pejabat enggan mengambil tindakan agresif.

"Ada banyak janji untuk mendukung perekonomian di awal tahun, tetapi tidak ada yang membuahkan hasil. Hal ini membuat saya frustrasi," kata Yang Zhiyong, direktur eksekutif Beijing Gemchart Asset Management Co.

Media pemerintah China pada Rabu (31/05/2023) mengutip para analis yang mengatakan langkah-langkah kebijakan yang lebih pro pertumbuhan ekonomi mungkin akan dilakukan, termasuk pemotongan suku bunga dan lebih banyak penjualan obligasi.

Beijing kemungkinan akan mengambil langkah-langkah yang ditargetkan untuk meningkatkan ekonomi. Para pejabat sedang mempertimbangkan insentif pajak baru senilai ratusan miliar Yuan untuk perusahaan manufaktur kelas atas, menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut.

"Tidak jelas bagaimana pemerintah menginterpretasikan kondisi ekonomi saat ini," kata Zhiwei Zhang, kepala ekonom Pinpoint Asset Managemen. "Tidak ada tanda-tanda akan respons kebijakan dalam waktu dekat. Pemerintah dapat terus mengambil sikap 'tunggu dan lihat' untuk saat ini."

-Dengan asistensi dari Chester Yung, Shikhar Balwani, April Ma dan Jason Rogers.

(bbn)

No more pages