"Namun hal tersebut tidak mencerminkan potensi jangka panjang XLSmart.”
Selain tekanan laba, XLSmart juga menghadapi penurunan ARPU (average revenue per user) akibat kontribusi pelanggan Smartfren yang berasal dari segmen bawah. Reza mengatakan, perusahaan akan menjaga profitabilitas melalui strategi berbasis layanan dan segmentasi pasar.
“Kami menyadari adanya perbedaan profil pelanggan, namun ini juga peluang memperluas basis pasar. Fokus kami antara lain pada peningkatan pengalaman digital, bundling layanan seperti XL SATU, dan efisiensi sistem,” kata Reza.
Integrasi XL Axiata dan Smartfren menciptakan entitas gabungan bernama XLSMART. Proses integrasi infrastruktur, organisasi, dan jaringan kedua operator saat ini masih berlangsung.
“Dengan merger ini, XLSmart dapat memperkuat posisi pasar sekaligus menciptakan fondasi yang lebih efisien dan kompetitif untuk jangka panjang,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (24/6/2025).
XLSmart menargetkan sinergi senilai US$300 juta hingga US$400 juta dalam tiga hingga lima tahun mendatang. Namun untuk 2025, realisasi sinergi baru diperkirakan mencapai USD100 juta, mayoritas berasal dari efisiensi biaya operasional seperti integrasi jaringan dan sistem.
(dhf)