Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Harga Solar di RI Saat Pasar Ditekan Konflik Israel-Iran

Mis Fransiska Dewi
19 June 2025 12:20

Truk tangki Pertamina mengisi bahan bakar minyak di SPBU./Bloomberg-Dimas ArdianDimas Ardian
Truk tangki Pertamina mengisi bahan bakar minyak di SPBU./Bloomberg-Dimas ArdianDimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Praktisi senior industri migas Hadi Ismoyo berpendapat harga BBM jenis solar atau gasoil di Indonesia bakal relatif stabil di tengah kekhawatiran gangguan pasokan akibat perang Israel dan Iran.

Hadi, yang juga Direktur Utama PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC), beralasan sebagian besar impor diesel Indonesia dilakukan dari Singapura. Sementara itu, kata Hadi, porsi impor dari Timur Tengah relatif kecil.

“Menurut saya belum mengkhawatirkan karena masih banyak alternatif untuk mengisi kekosongan itu, jika memang Selat Hormuz ditutup kerena perang,” kata Hadi saat dihubungi, Kamis (19/6/2025). 


Kendati demikian, Hadi menerangkan, harga solar domestik bakal ikut terpengaruh dinamika harga minyak mentah global saat ini. Hanya saja, mekanisme kenaikan harga BBM subsidi di dalam negeri, termasuk di dalamnya diesel, mesti mendapat persetujuan dari pemerintah.

Hadi menjelaskan pada hari pertama perang memang ada lonjakan harga minyak dari US69$ per barel menjadi US$75 per barel atau akan memasuki rentang harga baru antara US$75 per barel-US$85$ per barel.